Dirilis pada 11 April 2014, Samsung Galaxy S5 menjadi tonggak penting dalam lini Galaxy S. Berfokus pada pengalaman pengguna praktis, ponsel ini membawa sejumlah peningkatan signifikan—dari ketahanan air/debu hingga sensor kesehatan—menjadikannya lebih dari sekadar flagship Android tahun itu. Artikel ini menjelaskan fitur utama yang membuatnya menonjol, tantangan yang muncul, dan relevansinya hingga 2025.
Galaxy S5 hadir dengan layar Super AMOLED 5,1 inci beresolusi Full HD (1080p), menghasilkan gambar yang cerah dan warna kaya, lengkap dengan proteksi Gorilla Glass 3 .
Dengan ketahanan IP67, ponsel ini dapat bertahan di kedalaman hingga 1 m selama 30 menit—cocok untuk penggunaan outdoor atau saat terjadi kecelakaan tumpahan cairan.
Bodi plastik yang bertekstur telah diperbarui agar lebih nyaman digenggam, meski beberapa merasa bahan ini masih terasa terlalu murah dibandingkan tubuh metal pesaing.
Didukung oleh Snapdragon 801 quad-core 2,5 GHz dan RAM 2 GB (varian LTE-A tersedia dengan 3 GB), S5 menawarkan kecepatan tinggi untuk aplikasi dan pengoperasian harian.
Sistem operasi awalnya adalah Android 4.4.2 KitKat dengan TouchWiz, dan dapat diperbarui hingga Android 6.0 Marshmallow, serta masih menerima pembaruan tidak resmi hingga Android 14 via custom ROM.
Penyimpanan internal tersedia dalam varian 16/32 GB, dilengkapi slot microSD hingga 128 GB—fitur yang kian jarang ditemui di flagship modern.
Kamera utama 16 MP dilengkapi aperture f/2.2, PDAF (auto-focus fase cepat), dan kemampuan merekam video 4K@30 fps, 1080p@60 fps, serta 720p slow-motion@120 fps.
Menurut Business Insider, S5 memiliki layar yang sangat baik dan kamera “spektakuler”, hampir setara dengan iPhone 5S dan Nokia Lumia 1020 dalam kondisi pencahayaan memadai.
Menurut The Guardian, fitur Live HDR memungkinkan pratinjau HDR secara real-time sebelum mengambil foto—keunggulan yang langka saat itu.
S5 menjadi flagship Samsung pertama dengan sensor sidik jari di tombol Home—meski implementasi swipe-nya dianggap tidak seintuitif Touch ID Apple .
Dibekali juga sensor monitor detak jantung, ditempatkan di bawah LED flash. Sensor ini berfungsi dengan baik dalam kondisi statis dan digunakan S Health 3.0 untuk memonitor kebugaran harian .
Baterai 2.800 mAh yang dapat dilepas mendukung penggunaan seharian penuh dengan penggunaan normal. Fitur Ultra Power Saving Mode membantu memperpanjang masa pakai baterai saat kritis, dengan mengubah tampilan menjadi hitam-putih dan membatasi fungsi.
TouchWiz di S5 mengalami penyederhanaan—menghilangkan banyak fitur “gimmick” seperti Air Gesture dan Smart Pause, namun tetap menyertakan fitur berguna seperti Kids Mode dan S Health 3.0.
Aplikasi bawaan dioptimalkan agar lebih ringan dan intuitif, sesuai fokus Samsung pada kegunaan nyata pengguna sehari-hari .
Waterproof (IP67) dan tahan debu
Kamera 16 MP dengan auto-focus cepat & perekaman 4K
Baterai removable + MicroSD slot
Sensor sidik jari dan denyut jantung
Layar Super AMOLED berkualitas tinggi
Bodi plastik “murahan” menurut beberapa ulasan
Sensor sidik jari dinilai kurang cepat & intuitif saat swipe
Fitur S Health/pedometer dianggap kurang akurat
USB port harus dibuka penutupnya untuk mengecas karena sertifikasi IP67
Bloatware TouchWiz masih terasa berat menurut beberapa reviewer
Wired UK memberi nilai 9/10 terhadap S5, memuji layar, ketangguhan air, serta fitur sidik jari & detak jantung—meski tetap menyorot bodi plastik yang terasa kurang premium.
Sumber Wired lain menyebutnya “lebih banyak hardware daripada user experience”, meski tetap merekomendasikan versi Google Play untuk pengalaman lebih bersih.
Menurut Time, S5 menandai “bangun dari era specs murni”—Samsung mulai fokus pada fitur harian seperti ketahanan air dan sensor kesehatan.
Galaxy S5 terjual 12 juta unit dalam tiga bulan pertamanya, menunjukan daya saing Samsung terhadap kompetitor seperti HTC One M8 dan Apple.
Sebagai flagship terakhir dengan baterai removable dan slot SD yang mumpuni, S5 masih dikenang sebagai ponsel praktis sebelum tren unibody dan baterai tanam mendominasi.
Samsung Galaxy S5 memiliki legasi unik:
Populer di segmen smartphone bekas dan custom ROM (contoh: LineageOS hingga Android 14) .
Tetap digunakan oleh penggemar HP retro, penyuka headphone jack, dan mereka yang butuh baterai removable & slot microSD.
Belajar dari bawaan TouchWiz-nya, pengguna DIY sering menyederhanakan software agar ringan dan memperpanjang umur pakai.
Namun, usia perangkat sudah lebih dari satu dekade, performanya mulai terbatas untuk aplikasi modern berat. Meski itu, bagi yang membutuhkan fungsi dasar dan keandalan, S5 bisa cocok sebagai cadangan atau hadiah nostalgia.
Galaxy S5 adalah contoh flagship yang sukses menggabungkan fitur inovatif dan utilitas nyata—water resistance, sensor biometrik, kamera mumpuni, sambil mempertahankan fleksibilitas seperti baterai removable & slot SD.
Meski bodinya kurang premium dan beberapa fitur dirasa gimmicky, desainnya yang praktis membuatnya layak dipertimbangkan bahkan di tahun 2025—baik sebagai perangkat retro, cadangan, atau dasar modding komunitas Android.
Jika ingin mengetahui produk lain silahkan klik : Huawei Mate X3